Materi Pengembangan: Analisis Kompleks Turbin Francis dengan Framework DAI5 – Aloysius Lesmono 2306206995, SKE-02

Assalamualaikum, Shalom. Perkenalkan saya Aloysius Lesmono dari kelas SKE-02 npm 2306206995. Di blog ini akan terdapat materi tentang Turbin Francis dan juga teori awal serta kumpulan rumus. Semua materi di sertakan dan dipelajari dengan metode framework DAI5.

1. Deep Awareness of I

Kesadaran mendalam bahwa perancangan turbin Francis tidak sekadar soal efisiensi energi, tetapi juga keberlanjutan sumber daya air, stabilitas sistem tenaga, dan peran teknologi dalam menyediakan listrik bersih. Dengan menyadari peran โ€œsayaโ€ sebagai engineer, analisis ini mencakup aspek teknis sekaligus tanggung jawab sosialโ€“lingkungan.

2. Intention

Tujuan utama adalah memahami interaksi dinamis antara spiral casing, sudut masukโ€“keluar fluida, dan draft tube dalam kondisi transien (start-up, beban parsial, shut-down). Intensi ini diarahkan pada:

  • Mengurangi kerugian energi akibat turbulensi dan separasi aliran.
  • Menjaga stabilitas operasional jangka panjang meskipun ada fluktuasi debit air.
  • Menyusun pendekatan desain berbasis optimasi multi-parameter.

3. Initial Thinking (about the Problem)

Masalah teknis yang dihadapi:

  • Aliran tak seragam di spiral casing โ†’ menciptakan daerah tekanan rendah dan vortex.
  • Sudut masuk/keluar tidak optimal โ†’ meningkatkan separasi aliran di dekat sudu.
  • Draft tube dengan efisiensi rendah โ†’ menyebabkan kehilangan energi pada konversi ke tekanan statis.
  • Variasi debit (Q) dan bilangan Reynolds tinggi โ†’ menimbulkan transisi turbulen yang sulit diprediksi.

Kondisi ini perlu ditinjau dengan pendekatan:

  1. CFD (Computational Fluid Dynamics) โ†’ simulasi pola aliran, distribusi kecepatan, dan turbulensi.
  2. Analisis getaran terinduksi vortex (VIV) โ†’ melihat potensi kelelahan material.
  3. Data akuisisi eksperimen โ†’ validasi model numerik dengan sensor tekanan dan kecepatan.

4. Idealization

Untuk menyederhanakan masalah kompleks:

  • Model Spiral Casing: dianggap sebagai saluran dengan distribusi tekanan non-uniform yang bisa dioptimasi menggunakan fungsi logaritmik distribusi kecepatan.
  • Sudut Inletโ€“Outlet: dimodelkan dengan teori momentum (Eulerโ€™s Turbomachinery Equation).
  • Draft Tube: idealisasi konversi energi kinetik โ†’ energi tekanan menggunakan persamaan Bernoulli dengan faktor koreksi kehilangan minor.
  • Aliran Transien: digambarkan dengan persamaan Navier-Stokes tak tunak yang disederhanakan melalui turbulence model (k-ฮต atau LES).

Dengan idealisasi ini, analisis matematis dan numerik lebih terkendali tanpa kehilangan makna fisik.

5. Instruction Set

Langkah implementasi sistematis:

  1. Definisi Parameter Awal
    • Debit air (Q), head (H), sudut inlet/outlet, geometri spiral casing & draft tube.
  2. Simulasi Numerik
    • Jalankan CFD dengan boundary condition bervariasi (steady vs transient).
    • Hitung koefisien daya (Cp), rugi-rugi turbulensi, dan distribusi tekanan.
  3. Eksperimen Skala Laboratorium
    • Gunakan model fisik turbin dengan sensor tekanan & flow visualization.
    • Bandingkan hasil simulasi & eksperimen.
  4. Analisis Data dengan Statistik
    • Gunakan regresi non-linear untuk memodelkan hubungan debit โ†’ efisiensi.
    • Identifikasi titik kritis (flow separation, vortex shedding).
  5. Optimasi Desain
    • Terapkan metode optimasi multi-objektif (misalnya Genetic Algorithm) untuk meminimalkan rugi-rugi sambil memaksimalkan Cp.
  6. Refleksi DAI5
    • Evaluasi teknis: apakah solusi meningkatkan stabilitas sistem?
    • Evaluasi kesadaran: apakah solusi ini mendukung keberlanjutan energi air tanpa merusak ekosistem sungai?

Velocity Triangle Turbin Francis

Source : https://www.youtube.com/watch?v=96nRY53JlE8

Inti dari cara kerja turbin Francis sebenarnya bisa dilihat dari velocity triangle. Anggap saja ini cara kita “mengintip” bagaimana air berinteraksi dengan sudu turbin yang berputar. Ada tiga kecepatan yang kita perhatikan: kecepatan air itu sendiri (V), kecepatan putaran sudu (U), dan kecepatan air dari “sudut pandang” sudu yang bergerak (Vr).

Di bagian pintu masuk (inlet), tujuannya sederhana: kita ingin air mengalir dan “menyapa” sudu dengan mulus, bukan menabraknya. Jika sudut datangnya air salah, akan terjadi benturan yang boros energi (shock loss). Di sinilah kerangka kerja seperti DAI5 berperan, memastikan desain dari awal sudah memperhitungkan sudut ideal ini agar air bisa masuk dengan halus dan mentransfer energinya secara maksimal.

Lalu di bagian pintu keluar (outlet), misinya adalah memeras sisa-sisa energi putaran dari air. Kalau air keluar masih dengan gerakan memutar (swirl), itu artinya ada energi yang terbuang sia-sia dan tidak terserap oleh turbin. Idealnya, air harus keluar dengan aliran yang lurus dan tenang (aksial), menandakan bahwa hampir semua energinya sudah diserahkan untuk memutar poros.

Jadi, semua komponenโ€”mulai dari rumah spiral (spiral casing), sudu pengarah, hingga pipa pembuangan (draft tube)โ€”dirancang secara cermat untuk menciptakan velocity triangle yang paling efisien. Dengan menggabungkan analisis teknis ini dengan pendekatan desain yang lebih luas, kita bisa benar-benar paham bagaimana detail kecil pada sudut aliran air bisa sangat menentukan efisiensi dan kestabilan sebuah turbin Francis.

Rumus – Rumus yang berkaitan dengan Turbin Francis

Untuk daya dan efisiensi

Untuk Segitiga Kecepatan

Kesimpulan

Pembahasan mengenai turbin Francis menunjukkan bahwa kinerja dan stabilitas operasionalnya sangat dipengaruhi oleh desain spiral casing, sudut masukโ€“keluar fluida, serta efisiensi draft tube. Melalui penerapan framework DAI5, analisis tidak hanya terfokus pada aspek teknis, tetapi juga menyentuh kesadaran akan peran seorang engineer dalam menciptakan solusi yang efisien sekaligus berkelanjutan. Pendekatan ini memberi alur berpikir yang runtut: mulai dari kesadaran diri, penetapan tujuan, identifikasi masalah, idealisasi model, hingga langkah instruksional yang dapat diterapkan dalam desain nyata.

Konsep velocity triangle memperjelas bagaimana energi fluida ditransfer ke runner, dengan komponen kecepatan absolut, relatif, aksial, dan whirl yang menentukan besar kecilnya kehilangan energi. Integrasi konsep ini dengan persamaan dasar turbin seperti Eulerโ€™s Turbomachinery Equation, perhitungan head, debit, efisiensi, hingga daya turbin memberikan gambaran menyeluruh mengenai mekanisme kerja turbin Francis.

Rangkaian tabel yang telah disusun โ€“ mulai dari daftar rumus, alur hubungan antar persamaan, hingga contoh perhitungan daya โ€“ membantu merangkum keterkaitan teori dan aplikasi praktis. Dari sini terlihat bahwa meskipun turbin Francis adalah sistem fluida yang kompleks, melalui pendekatan sistematis dan kesadaran mendalam, engineer mampu mengoptimalkan desain untuk menghasilkan performa maksimal, efisiensi tinggi, dan kontribusi nyata terhadap penyediaan energi ramah lingkungan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *