Assalamualaikum wr.wb, sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai permasalahan pengaplikasian dari integrasi numerik yakni curve fitting mari kita memahami apa saja yang usdha dibahas sepekan kemarin, kita telah mempelajari simulasi heat conduction 2D yang menghasilkan sekumpulan data eksperimen. Data tersebut diolah melalui metode curve fitting untuk mendapatkan fungsi matematis yang mendekati nilai-nilai eksperimen. Fungsi ini, yang diperoleh melalui penerapan metode least squares sehingga kita dapat mengenerate kurva yang nantinya bisa dianalisis.
Grafik curve fitting dalam aplikasi Computational Fluid Dynamics (CFD) digunakan untuk menganalisis dan memodelkan hubungan antara variabel-variabel dalam simulasi perpindahan panas. Curve fitting membantu dalam menyesuaikan data numerik dari simulasi CFD dengan fungsi matematis yang dapat digunakan untuk prediksi dan analisis lebih lanjut.ย
Hasil simulasi CFD dibandingkan dengan data eksperimen atau teori menggunakan kurva terbaik yang sesuai. Jika fitting kurva menunjukkan kesesuaian yang tinggi, berarti simulasi valid, atau Dalam analisis konveksi, kurva fitting dapat digunakan untuk mendapatkan koefisien perpindahan panas (h) dari distribusi suhu terhadap posisi atau waktu. Contoh: Pemodelan hubungan Nu = C Re^m Pr^n untuk perpindahan panas konvektif. Hasil dari CFD biasanya berbentuk data diskrit (misalnya, suhu pada berbagai titik grid). Curve fitting membantu membentuk persamaan kontinu yang bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut. Grafik fitting dari profil suhu di sepanjang suatu permukaan dapat membantu memahami pola perpindahan panas dalam suatu sistem. Contoh: Perubahan suhu pada pelat yang mengalami pemanasan tidak merata bisa diaproksimasi dengan polinomial atau eksponensial.

Kita dapat menentukan kriteria evaluasi curve fitting tersebut berdasarkan penerapannya dalam konsep DAI5, diantaranya:
I. Deep Awareness of Curve Fitting in CFD for Heat Transfer Tahapan ini menekankan kesadaran mendalam tentang penggunaan curve fitting dalam simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk perpindahan panas.
- Consciousness of Purpose: Memahami bahwa curve fitting dalam CFD bukan hanya sekadar teknik numerik, tetapi juga bagian dari pendekatan ilmiah untuk mendekati solusi terbaik dalam memahami perpindahan panas.
- Self-awareness: Mengidentifikasi bias dalam pemilihan metode curve fitting dan asumsi yang digunakan dalam model CFD.
- Ethical Considerations: Memastikan penggunaan curve fitting dalam CFD dilakukan dengan transparansi dan akurasi, menghindari manipulasi data yang dapat menyesatkan hasil.
- Integration of CCIT: Menghadirkan kesadaran akan pentingnya pemodelan yang benar dalam setiap langkah analisis perpindahan panas dengan curve fitting.
- Critical Reflection: Menghubungkan solusi curve fitting dengan dampak praktisnya dalam analisis termal dan optimasi sistem perpindahan panas.
- Continuum of Awareness: Menjaga kesadaran tentang keterbatasan dan asumsi dalam curve fitting untuk memastikan solusi tetap akurat dan dapat diaplikasikan.
II. Intention Menekankan pentingnya niat yang jelas dalam penggunaan curve fitting untuk memahami perpindahan panas.
- Clarity of Intent: Memastikan bahwa curve fitting digunakan untuk memahami distribusi suhu dan fluks panas secara lebih akurat.
- Alignment of Objectives: Menyesuaikan tujuan penggunaan curve fitting dengan prinsip analisis CFD dan kebutuhan insinyur termal.
- Relevance of Intent: Memastikan bahwa pendekatan curve fitting yang dipilih relevan dengan kondisi perpindahan panas yang dikaji.
- Sustainability Focus: Menyesuaikan metode curve fitting agar membantu dalam merancang sistem perpindahan panas yang lebih efisien dan hemat energi.
- Focus on Quality: Berkomitmen untuk menghasilkan pemodelan curve fitting yang berkualitas tinggi dengan error minimal.
III. Initial Thinking (about the problem) Memahami tantangan dalam penerapan curve fitting pada analisis perpindahan panas di CFD.
- Problem Understanding: Memahami bagaimana curve fitting dapat membantu dalam analisis distribusi suhu dan fluks panas dalam CFD.
- Stakeholder Awareness: Mempertimbangkan dampak penggunaan curve fitting bagi insinyur, peneliti, dan industri.
- Contextual Analysis: Menempatkan curve fitting dalam konteks simulasi perpindahan panas seperti konduksi, konveksi, dan radiasi.
- Root Cause Analysis: Mengidentifikasi tantangan utama dalam pemodelan curve fitting, seperti pemilihan fungsi yang sesuai dan validasi data.
- Relevance of Analysis: Memastikan metode curve fitting yang dipilih benar-benar sesuai dengan kebutuhan aplikasi CFD.
- Use of Data and Evidence: Menggunakan data hasil simulasi yang valid sebagai dasar untuk curve fitting yang lebih akurat.
IV. Idealization Penyederhanaan masalah untuk membuat model curve fitting yang lebih realistis dan dapat diterapkan.
- Assumption Clarity: Menyatakan asumsi yang digunakan dalam curve fitting, seperti linearitas atau nonlinearitas hubungan data.
- Creativity and Innovation: Menggunakan metode curve fitting yang inovatif untuk meningkatkan akurasi analisis perpindahan panas.
- Physical Realism: Memastikan bahwa model curve fitting tetap sesuai dengan hukum fisika yang berlaku dalam perpindahan panas.
- Alignment with Intent: Menjaga agar metode curve fitting tetap konsisten dengan tujuan awal dalam memahami perpindahan panas.
- Scalability and Adaptability: Memastikan bahwa pendekatan curve fitting dapat diterapkan dalam berbagai kondisi sistem termal.
- Simplicity and Elegance: Memilih pendekatan curve fitting yang cukup sederhana namun tetap memberikan hasil yang akurat.
V. Instruction-Set Mengimplementasikan curve fitting dalam analisis CFD untuk perpindahan panas dengan langkah-langkah yang terstruktur.
- Clarity of Steps: Menyusun langkah-langkah yang jelas dalam penerapan curve fitting untuk analisis perpindahan panas.
- Comprehensiveness: Memastikan bahwa solusi curve fitting mencakup semua aspek penting dalam perpindahan panas.
- Physical Interpretation: Menjelaskan bagaimana hasil curve fitting dapat diinterpretasikan dalam konteks nyata.
- Error Minimization: Menggunakan teknik optimasi untuk meminimalkan kesalahan dalam model curve fitting.
- Verification and Validation: Memastikan model curve fitting telah diverifikasi dan divalidasi menggunakan data simulasi CFD atau eksperimen.
- Iterative Approach: Menggunakan pendekatan iteratif untuk meningkatkan akurasi hasil curve fitting.
- Sustainability Integration: Memastikan bahwa hasil curve fitting mendukung keberlanjutan dalam desain sistem perpindahan panas.
- Communication Effectiveness: Menyajikan hasil curve fitting dengan cara yang mudah dipahami oleh tim teknis dan stakeholder.
- Alignment with the DAI5 Framework: Memastikan bahwa semua langkah dalam curve fitting konsisten dengan prinsip analisis yang sistematis.
- Documentation Quality: Menyusun dokumentasi yang jelas dan profesional tentang proses curve fitting dan hasilnya dalam analisis CFD.
Framework ini bertujuan untuk memastikan bahwa curve fitting dalam analisis CFD untuk perpindahan panas dilakukan dengan pendekatan yang sistematis, valid, dan berkelanjutan.