Penerapan 33 Kriteria Evaluasi Framework DAI5 dalam Integrasi Metode Numerik dalam Memahami Curve Fitting – YUDISTIRA YUDHANTO (2306238750) – Tugas 4 Metode Numerik 02

Pemahaman Grafik Curve Fitting dan Integrasi Numerik dengan Evaluasi Framework DAI5

Saat pemodelan numerik, curve fitting menjadi teknik penting untuk menemukan hubungan  kumpulan data tertentu. Grafik curve fitting yang telah dibuat menunjukkan hubungan antara posisi dan temperatur dalam sistem tertentu dengan fitting polinomial orde dua. 

Penerapan Curve Fitting dalam Analisis Data

Curve fitting membantu untuk menyederhanakan data kompleks menjadi persamaan yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Dari grafik, titik-titik data dari posisi-J yang berbeda telah diproses dengan fitting kurva polinomial, memberikan gambaran bagaimana temperatur berubah terhadap posisi. Dari visualisasi ini, kita dapat mengidentifikasi pola umum seperti tren menurun atau naik, serta mendeteksi anomali yang mungkin muncul dalam sistem yang diamati.

Integrasi Numerik sebagai Pelengkap Curve Fitting

Integrasi numerik adalah teknik untuk menghitung luas di bawah kurva, yang sering digunakan dalam analisis sistem berbasis persamaan diferensial atau akumulasi perubahan dalam suatu parameter. Dalam konteks grafik curve fitting yang telah dibuat, integrasi numerik dapat digunakan untuk menentukan total perubahan temperatur dalam rentang posisi tertentu.

Beberapa metode integrasi numerik yang sering digunakan meliputi:

  • Metode Trapesium: Mengaproksimasi integral sebagai jumlah luas trapesium di bawah kurva.
  • Metode Simpson: Menggunakan pendekatan parabolik untuk meningkatkan akurasi.
  • Metode Gauss-Legendre: Lebih kompleks tetapi memberikan estimasi integral yang lebih presisi.

Dengan mengintegrasikan hasil curve fitting, kita dapat memperoleh total energi termal dalam sistem, perubahan suhu rata-rata, atau efek perubahan posisi terhadap parameter lainnya.

Evaluasi dengan Framework DAI5

DAI5 terdapat 33 kriteria evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas dan keandalan metode analisis data, termasuk curve fitting dan integrasi numerik. Berdasarkan halaman 77 dari buku referensi, framework ini mencakup lima tahapan utama:

(Deep Awareness of I)

Tahap ini menekankan pemahaman kita tentang hubungan antara manusia dan Tuhan sebagai dasar dalam menyelesaikan masalah teknik.

1. Paham Tujuan (Consciousness of Purpose)

Kita belajar tentang distribusi panas di plat baja bukan sekadar untuk menyelesaikan soal teknik, tapi juga untuk memahami hukum alam yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Ini adalah bentuk keajaiban-Nya yang bisa kita pelajari.

2. Sadar Diri (Self-Awareness)

Kita harus paham kalau metode analitis kadang bisa bikin salah hitung atau keliru memahami konsep. Makanya, kita pakai metode numerik supaya hasilnya lebih akurat dan nggak meleset jauh. 

3. Etika Itu Penting (Ethical Consideration)

Dalam penelitian, kita harus selalu berpikir apakah hasilnya membawa manfaat atau justru merugikan orang lain. Etika tersebut dijadikan dasar alasan dalam kita bertindak.

4. Selalu Ingat Tuhan (Integration of CCIT)

Kita tidak boleh lupa kalau semuanya sudah diatur oleh Tuhan, harus tetap merasa bertanggung jawab atas ilmu yang kita gunakan.

5. Refleksi Diri (Critical Reflection)

Sebagai contoh, dengan memahami bagaimana panas menyebar, kita jadi lebih sadar kalau segala sesuatu punya ketentuan yang diciptakan Tuhan.

6. Terus Sadar (Continuum of Awareness)

Sadar bahwa pembelajaran yang kita lakukan akan hasilnya bisa benar-benar bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Tujuan dan Niat (Intention)

7. Jelas Tujuannya (Clarity of Intent)

Tujuan utama adalah memahami bagaimana panas menyebar di plat baja dan diterapkan dalam dunia nyata.

8. Sejalan dengan Target (Alignment of Objectives)

Curve fitting bisa menemukan pola distribusi suhu yang lebih jelas, yang nantinya bisa dipakai dalam perancangan sistem yang lebih efisien.

9. Relevan dengan Masalah (Relevance of Intent)

Studi ini sangat berguna dalam rekayasa termal, terutama dalam merancang alat yang berkaitan dengan suhu.

10. Berorientasi ke Masa Depan (Sustainability Focus)

Teknologi simulasi digital, bisa mengurangi eksperimen fisik yang butuh banyak energi dan biaya. Jadi, ini lebih hemat dan ramah lingkungan serta cepat.

11 .Hasil Harus Berkualitas (Focus on Quality)

Hasil penelitian harus bisa dipertanggungjawabkan, jadi teliti dalam setiap langkah supaya tidak ada kesalahan dalam pengolahan data.

Pemikiran Awal (Initial Thinking)

12. Ngerti Dulu Masalahnya (Problem Understanding)

Tantangan utama di sini adalah mencari tahu bagaimana panas menyebar di plat baja dan bagaimana kita bisa mengukur atau memprediksi perubahannya.

13. Paham Siapa yang Terlibat (Stakeholder Awareness)

Material yang dipakai punya karakteristik tertentu, misalnya baja tahan karat punya konduktivitas panas yang beda dari material lain. Ini penting untuk dipahami supaya hasilnya akurat.

14. Ngerti Konteksnya (Contextual Analysis)

Studi ini erat kaitannya dengan perpindahan panas dalam fisika mekanika dan panas. Jadi, kita perlu paham teori dasarnya yang digunakan.

15. Cari Penyebabnya (Root Cause Analysis)

Perbedaan suhu di dalam plat menyebabkan aliran energi panas. Ini terjadi sesuai dengan hukum fisika yang berlaku.

16. Kenapa Ini Penting? (Relevance of Analysis)

Curve fitting dan heatmap bikin kita lebih gampang memahami pola sebaran panas tanpa harus menyelesaikan matematisnya secara analitik.

17. Pakai Data yang Valid (Use of Data and Evidence)

Data yang digunakan harus sesuai dengan kondisi percobaan supaya hasilnya tidak meleset jauh dari yang seharusnya.

Idealitas (Idealization)

18. Asumsi yang Jelas (Assumption Clarity)

Kita berasumsi bahwa plat baja punya sifat termal yang seragam dan tidak ada panas yang bocor keluar.

19. Cari Cara Baru (Creativity and Innovation)

Nggak harus pakai metode polinomial, kita bisa coba teknik lain dalam curve fitting supaya hasilnya lebih akurat.

20. Harus Masuk Akal (Physical Realism)

Model yang dibuat harus sesuai kondisi di dunia nyata supaya hasilnya bisa diterapkan langsung dalam industri.

21. Sesuai dengan Tujuan Awal (Alignment with Intent)

Semua langkah dalam studi ini harus tetap berpacu pada tujuan utama, yaitu memahami perpindahan panas.

22. Bisa Dipakai di Banyak Kasus (Scalability and Adaptability)

Metode yang kita gunakan harus fleksibel supaya bisa diterapkan di material lain atau sistem yang lebih kompleks.

23. Sederhana tapi Efektif (Simplicity and Elegance)

Model yang dibuat harus sesederhana mungkin, tapi tetap bisa memberikan hasil yang akurat tanpa membebani komputer.

Instruksi dan Implementasi (Instruction Set)

24. Langkah Harus Jelas (Clarity of Steps)

Setiap langkah harus  jelas agar bisa diikuti oleh orang lain yang ingin melakukan penelitian sama.

25. Analisis yang Lengkap (Comprehensiveness)

Studi ini harus mencakup semua aspek, mulai dari desain model, pengolahan data, hingga interpretasi hasil.

26. Paham Maknanya (Physical Interpretation)

Visualisasi data dalam bentuk grafik membantu memahami fenomena panas menyebar tanpa harus melihat angka satu per satu.

27. Kurangi Kesalahan (Error Minimization)

Semakin banyak data yang kita olah, semakin kecil kemungkinan hasilnya salah atau melenceng jauh dari teori.

28. Pastikan Hasilnya Benar (Verification and Validation)

Hasil simulasi harus sesuai dengan teori yang sudah ada atau data eksperimen lain untuk memastikan keakuratannya.

29. Coba Berulang Kali (Iterative Approach)

Percobaan ini harus dilakukan berulang kali dan dikalibrasi supaya bisa mendapatkan hasil terbaik dan mengurangi kesalahan.

30. Harus Berkelanjutan (Sustainability Integration)

Metode ini harus efisien dan ramah lingkungan, supaya bisa digunakan dalam jangka panjang.

31. Penyampaian yang Mudah Dipahami (Communication Effectiveness)

Hasil disampaikan dengan kalimat yang jelas dan visualisasi yang mudah dimengerti.

32. Ikuti Framework DAI5 (Alignment with the DAI5 Framework)

Gunakan dengan sebaik mungkin agar mendapatkan hasil yang maksimal.

33. Dokumentasi yang Rapi (Documentation Quality)

Semua data dan hasil simulasi harus terdokumentasi dengan baik supaya bisa digunakan lagi dan dapat dipahami oleh masyarakat.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *