Diskusi 1 : Metnum vs Met analisis

Studi sederhana tegangan pada struktur
pada metode analitis, seperti yang kita tahu kita dapat menyelesaikan sebuah integral sederhana misal integral x dx hasilnya menjadi ยฝ xยฒ namun secara metode numerik integral seperti yang tadi akan didiskritkan sehingga diubah menjadi notasi sigma. hal ini juga berlaku pada contoh kasus perhitungan displacement dan regangan dalam sebuah struktur

15 responses to “Diskusi 1 : Metnum vs Met analisis”

  1. 1. Deep Awareness of I
    Kita sadar bahwa metode analitik tidak dapat digunakan pada masalah ini, karena material mungkin saja mengalami deformasi non-linier.

    2. Intention (niat)
    Kita berusaha untuk mencari gaya dalam pada tiap titik yang tersebar pada sepanjang kantilever.

    3. Initial thinking
    Mengidentifikasi persamaan umum tegangan dan regangan, yakni ฯƒ = E.ฮต.

    4. Idealization
    Apabila terdapat persamaan kompleks, kita dapat menggunakan metode ekspansi penjumlahan (seperti ekspansi taylor atau maclaurin) atau pendekatan lain yang lebih sederhana. Memodifikasi persamaan ฯƒ = E.ฮต menjadi ฯƒ = E.(dx/du).

    5. Instruction set
    Mensimulasikannya dalam aplikasi FEM atau membuat koding yang menginstruksikan kantilever tersebut.

  2. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

    Menurut saya, materi metnum pada hari ini sesuai dengan DAI5 yakni :

    1. Deep Awareness (of) I,
    yang dimana metode numerik ini menjelaskan fenomena-fenomena yang terdapat di dunia yang menunjukkan bahwa semua ini ada karena kebesaran dan kuasa Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan ayat Al-Baqarah ayat 29, yang artinya: Dialah (Allah) yang menciptakan segala yang ada di bumi untukmu, kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

    dan menghitungnya ke dalam bentuk pendekatan numerik.

    2. Intention (niat)
    yang dimana, kita mempunyai niat dalam mempelajari metode numerik ini yang selaras dengan kehendak Sang Pencipta.

    3. Initial Thinking
    dimana di metode numerik pada hari ini, Prof.DAI menjelaskan mengenai pemahaman yang mendalam tentang masalah apabila ditemukan kasus displacement yang tidak linear sehingga dijelaskan bahwa terdapat metode analisis yakni berupa metode numerik.

    4. Idealization (Idealisasi):
    Metode numerik berperan dalam menyederhanakan dan memodelkan masalah tersebut dalam bentuk numerik, dengan hasil analisis yang dapat diandalkan, realistis, dan selaras dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dalam niat.

    5. Instruction Set (Set Instruksi):
    Di mata kuliah metnum ini dilakukan prosedur, langkah-langkah, dan metode iteratif dalam bentuk berupa notasi sigma untuk menerapkan solusi dari permasalahan pada tahap initial thinking dengan niat sadar yang terus membimbing tindakan selama pelaksanaan.

    Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih.

    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  3. #Pemecahan dengan DAI5 Framework

    1. Deep Awareness (of) I
    Kita menyadari bahwa ada sebuah masalah yang diberikan berupa mekanika klasik tentang tegangan dalam batang akibat gaya tarik. Masalah ini bisa dianalisis menggunakan hukum elastisitas dan mekanika material.

    2. Intention
    Tentukan apa yang ingin dicapai:
    – Menentukan yang pertama harus dilakukan
    – Menentukan distribusi tegangan sepanjang batang.
    – Mengetahui apakah tegangan bersifat linear atau non-linear.
    – Memastikan apakah batang cukup kuat atau akan mengalami deformasi/patah.

    3. Initial Thinking (about the Problem)
    Kita perlu memahami kondisi sistem:
    – Batang 1D searah sumbu horizontal x.
    – Gaya tarik F bekerja di ujung bebas searah sumbu x.
    – Tegangan dalam batang dapat dihitung dengan (karena gaya tarik seragam, tegangan juga seragam jika batang homogen).
    – Jika batang elastis, deformasi dihitung dengan hukum Hooke.
    – Jika f(x) = x mengindikasikan hubungan linear, maka distribusi tegangan kemungkinan juga linear.

    4. Idealization
    Dalam skenario ideal:
    – Tidak ada deformasi permanen.
    – Batang tetap dalam batas elastisitasnya.
    – Distribusi tegangan tetap seragam sepanjang batang.
    – Tidak ada faktor lain seperti perubahan suhu atau gaya tambahan yang mempengaruhi sistem.

    5. Instruction Set
    Langkah konkret yang bisa diambil:
    – Hitung tegangan yang terjadi
    – Jika perlu, analisis deformasi
    – Gunakan simulasi untuk mengetahui sejauh mana struktur ini berhasil menerima gaya yang diberikan

    #PrompThink saya
    – “Apa yang terjadi apabila batang tidak dibuat tetap oleh kantilever?”
    – “Bagaimana cara menentukan tegangan pada batang 1D akibat gaya F searah sumbu x pada ujung batang?”
    – “Bagaimana hukum Hooke bisa mempengaruhi deformasi batang tersebut?”
    – “Kalo materialnya gak elastis sempurna, gimana cara distribusi tegangan itu berubah?”

  4. Selamat siang pak DAI dan teman-teman, perkenalkan nama saya reza juniawan untuk analisa tegangan pada struktur 1d dan permasalahan integral melalui DAI5 yaitu

    1. Deep Awareness yaitu kita sadar bahwa solusi yang diambil bukan hanya tentang kebenaran akan tetapi menyelaraskan masalah dengan tuhan yang maha esa.

    2. Point 2 intention, yaitu dimana kita memahami dengan mendalam mengenai tegangan pada sebuah batang kantilever

    3. Initial thinking yaitu dengan mengidentifikasi parameter utama seperti panjang dari batang (L), luas penampang (A) , jenis material, dan juga tegangan normal.

    4. Idealization adalah dimana kita melakukan eksekusi penyelesaian dimana mencari tahu batang tersebut mengalami deformasi ataupun defleksi

    5. Intruction set yang mana kita dapat menyusun dan mengubah menjadi elemen elemen kecil dan kemudian dapat menyimpulkannya setelah melakukan proses perhitungan

  5. Selamat siang prof, saya Tengku Pasha Kevin Husnadi dengan NPM 2306155363. Izin memberikan pendapat terkait paparan prof DAI yaitu Met-Num Vs Met-Analitis (studi sederhana tegangan pada struktur 1D) dengan menggunakan metode penyelesaian masalah DAI5.

    1. Pertama adalah kesadaran mendalam tentang diri, dalam hal ini kita merefleksikan bahwa setiap metode (analitis maupun numerik) memiliki kekuatan dan keterbatasannya masing-masing. Kesadaran ini akan membantu kita untuk menghargai proses serta memastikan hasil yang diperoleh selaras dengan tujuan besar, yaitu kebenaran ilmiah. Dalam konteks ini, kita juga menyadari bahwa pendekatan ini membantu memahami ciptaan Sang Pencipta melalui ilmu pengetahuan.

    2. Kedua adalah niat, Niat utama adalah menghitung displacement (perpindahan) dan regangan (ฯต) menggunakan Metode Analitis dan Metode Numerik. Kita berniat membandingkan kedua metode tersebut untuk memahami keakuratan dan efektivitas masing-masing.

    3. Ketiga adalah pemikiran awal tentang masalah, pada tahap ini kita menganalisis atau memahami secara mendalam dari masalah tersebut dalam hal ini sebuah soal sehingga bisa memahaminya dengan komprehebsif seperti apa yabg ditanya dari soal ini kemudian apa saja yang diketahui dari soal ini dan konsep atau rumus apa yabg digunakan untuk menyelesaikan soal ini.

    4. Keempat adalah idealisasi, pada tahap ini kita dapat membuat asumsi-asumsi terhadap soal sehingga soal tersebut bisa disederhanakan dan mendapatkan solusinya seperti merumuskan konsep atau rumus yang digunakan dan membuat diagram bebas dari soal terbut.

    5. Kelima adalah set instruksi, pada tahap ini kita hanya membutuhkan untuk mengkombinasikan langkah 1 hingga 4 yaitu memasukan angka-angka yang sudah diketahui kedalam rumus atau konsep yang digunakan sehingga bisa mendapatkan hasil akhir perhitungan

  6. Selamat siang prof DAI dan teman โ€“ teman, perkenalkan nama saya Muhammad Sulthan Alam. Kali ini saya akan memberikan jawaban saya dalam menganalisis tentang metode numerik dan metode analitik displacement dan regangan pada tegangan struktur 1D dengan menggunakan metode DAI-5.
    1.Deep Awareness (of) I dengan kita menyadari bahwa analisis tegangan pada struktur adalah upaya memahami bahwa hal ini karena kebesaran tuhan YME. Dari masalah tersebut mungkin berguna dalam menghitung keamanan struktur. Dari masalah ini kemungkinan menggunakan metode numerik karena tegangan dan regangan struktur tidak linear.
    2.Intention, yaitu dengan mendalami tentang nilai tegangan pada sebuah struktur sepanjang batang 1D tersebut.
    3.Initial Thinking Menganalisis perhitungan displacement dan regangan pada batang 1D dengan mendiskrit nilai domain menjadi elemen-elemen kecil lalu mengubah menjadi notasi sigma dari persamaan diferensial .
    4.Idealization dengan memubuat asumsi kalau ini menjadi basis diskrit, missal membagi batang menjadi lebih kecil dengan n segmen dan menghitung regangan di tiap titik.
    5.Set instruksi pada struktur 1D awal awal dibagi menjadi n elemen kecil untuk diskrit domain, lalu persamaan diferensial diubah menjadi bentuk matriks kekakuan global K berdasarkan hubungan regangan diskrit ฮตโ‚ = u a+1 – u a/ฮ”x dan hukum hooke ฯƒ = Eฮต. Kondisi batas dan beban dimasukkan ke system K u = F diselesaikan dengan algoritma numerik seperti eliminasi Gauss. Solusi perpindahan nodal u akan dipakai buat menghitung regangan tiap elemen ฮต a, lalu dilakukan perulangan untuk validasi akurasi.

  7. Pada tahap ke-3 menggunakan dasar pertanyaan 5W+1H.

    1. What: mencari gaya reaksi pada masing-masing tumpuan, gaya dalam, dan sebagainya
    2. Why: mecari persoalan di atas tersebut kita dapat menemukan maksimal beban agar tidak terjadi kegagalan berupa patah atau fracture
    3. Where: digunakan pada pembangunan jembatan, dsb
    4. Who: digunakan oleh para insinyur sipil atau mesin
    5. When: digunakan saat menganalisis struktur
    6. How: persamaan keseimbangan statis untuk mencari reaksi dan menggambar diagram gaya dalam.

    Metode Analisis digunakan untuk persoalan eksak yang mudah dan tidak terlalu rinci. Metode Numerik untuk persoalan eksak yang sulit dan membutuhkan perincian dalam hasil atau solusi yang akan dihasilkannya. Dalam praktik perekayasaan, metode numerik lebih sering digunakan karena perekayasaan membutuhkan perhitungan dengan mempertimbangkan berbagai faktor. contohnya dalam pembangunan sebuah jembatan, dibutuhkan perhitungan dengan berbagai faktor tambahan seperti panas, tiupan angin agar jembatan tetap stabil

  8. Selamat siang Prof. DAI dan teman-teman. Saya Valensio Sebastian Hanan 2306263582, akan membahas metode numerik dan analitik dalam menganalisis tegangan struktur 1D dengan DAI-5.

    1. Deep Awareness (of) I โ€“ Memahami analisis tegangan sebagai bagian dari keteraturan ciptaan Tuhan dan pentingnya keamanan struktur.
    2. Intention โ€“ Meneliti distribusi tegangan dan regangan sepanjang batang 1D.
    3. Initial Thinking โ€“ Mendiskritkan domain menjadi elemen kecil dan mengubah persamaan diferensial ke bentuk numerik.
    4. Idealization โ€“ Membagi batang menjadi n elemen kecil untuk pendekatan diskrit yang lebih akurat.
    5. Instruction Set โ€“ Menyusun sistem matriks kekakuan Ku = F, menghitung regangan dengan hukum Hooke, lalu menyelesaikannya dengan metode numerik seperti eliminasi Gauss.

    Kesimpulan
    Metode numerik lebih fleksibel dalam menangani struktur kompleks dibandingkan metode analitik, memungkinkan solusi yang lebih realistis dan adaptif.

  9. Assalamualaikum Pa DAI, perkenalkan saya Muhammad Firdaus Hidayat dengan NPM 2306155211, saya ingin memberikan penjelasan dan mengkorelasikan dengan framework problem solving DAI5 mengenai paparan Pa DAI tadi siang tentang perbedaan Metode Numerik dengan Metode Analitis dengan studi sederhana tegangan pada struktur 1D

    Menurut saya dari semua yang sudah dijelaskan oleh Pa DAI dapat di korelasikan dengan framework problem solving DAI5, yaitu:

    1. Deep Awareness of I, dimana sebelum kita mempelajari metode numerik kita harus sadar bahwa penggunaan metode numerik sangat berguna dan sesuai dengan keadaan di kehidupan nyata dimana tidak ada yang pasti di kehidupan nyata ini

    2. Intention, dimana pada studi sederhana tegangan struktur 1D, kita menentukan niat kita, apa tujuan kita dalam memecahkan masalah pada studi sederhana tegangan pada struktur 1D, apakah kita mencari solusi yang pasti (eksak) atau kita mencari pendekatan yang dapat diterapkan pada kasus kompleks seperti tegangan pada struktur 1D atau yang lebih kompleks seperti tegangan pada struktur 2D, dan 3D

    3. Initial Thinking, dimana kita memahami dulu struktur yang akan di analisis seperti panjang beam nya berapa, gaya nya jenis apa, apakah terpusat atau terdistribusi, tumpuan nya jenis apa

    4. Idealization, dimana kita menyederhanakan suatu struktur tersebut dengan menggambarkan dulu FBD nya, terus meng analisis gaya reaksi di setiap tumpuan nya, dan menganalisis gaya dalam nya

    5. Instruction Set, karena yang dipaparkan oleh Pa DAI adalah sebuah struktur dengan tumpuan pin di setiap sisi nya, maka untuk menganalisis struktur tersebut kita harus memilih cara2 yang tepat, seperti menghitung gaya reaksi tumpuan nya dengan rumus kesetimbangan (sigma fx, fy, dan m) ditambah dengan rumus defleksi atau kita juga bisa menggunakan rumus superposisi

  10. Selamat pagi Pak, sebelumnya perkenalkan nama saya Naufal Hafash Ghiffary dengan NPM 2306203091 dari kelas metode numerik-02,
    1. Deep Awarness of โ€œIโ€
    Memahami perbedaan antara metode analitik dan numerik serta kapan harus menggunakannya. Dalam konteks tegangan pada batang 1D, metode analitik dapat digunakan jika persamaan memiliki solusi eksak, sedangkan metode numerik diperlukan jika masalahnya lebih kompleks, seperti dalam kasus statis tak tentu yang dijelaskan oleh Pak Dai.
    2. Intention
    Menentukan tujuan apa yang ingin saya temukan pada suatu persoalan, dalam soal yang diberikan oleh Pak Dai kemarin maka tujuan saya mengerjakan soal tersebut adalah saya ingin mencari gaya dalam dari suatu batang statis tak tentu.
    3. Initial Thinking
    Pada tahap ini, seperti yang dijelaskan oleh Pak Dai, pertama-tama perlu memahami konsep dasar metode numerik vs analitik sebelum langsung menyelesaikan masalah. Dalam konteks tegangan pada batang 1D, hal ini mencakup:
    โ€ข Menentukan apakah sistemnya statis tertentu (dapat diselesaikan dengan metode analitik) atau statis tak tentu (perlu metode numerik).
    โ€ข Memilih metode numerik yang sesuai, misalnya Newton-Raphson untuk penyelesaian non-linear atau Finite Element Method (FEM) untuk masalah yang lebih kompleks.
    4. Idealization
    Dalam penjelasan Pak Dai, tahap ini mencakup menyederhanakan permasalahan sebelum perhitungan numerik dilakukan. Untuk kasus tegangan pada batang 1D, ini berarti:
    โ€ข Meninjau gaya internal hanya dalam satu arah (misalnya sumbu X) terlebih dahulu, sebelum mempertimbangkan efek lain seperti geseran atau torsi.
    โ€ข Mengasumsikan batang bersifat linier-elastik sebelum mempertimbangkan efek plastisitas atau deformasi yang lebih kompleks.
    โ€ข Jika luas penampang AAA atau gaya FFF tidak diketahui secara eksak, gunakan interpolasi numerik untuk mendekatinya.

    5. Instruction Set
    Tahap ini adalah implementasi dari langkah-langkah sebelumnya, seperti yang dijelaskan oleh Pak Dai saat membuat free body diagram (FBD) dan melakukan perhitungan. Dalam kasus tegangan batang 1D, tahap ini mencakup:
    โ€ข Membuat FBD untuk memahami distribusi gaya dan reaksi.
    โ€ข Menggunakan persamaan dasar tegangan dan regangan.
    โ€ข Jika sistem statis tak tentu, menggunakan metode numerik seperti Newton-Raphson atau FEM untuk menyelesaikan permasalahan.

  11. Selamat siang Pak DAI dan teman-teman sekalian, perkenalkan saya Marselo Yudha Bhaswara (NPM: 2306155464) dan saya akan membantu menganalisis tegangan pada struktur 1D dan permasalahan integral dengan DAI5;
    1. Deep Awareness of I
    Pemahaman unggul tentang sifat-sifat material (tegangan, regangan, dan modulus elastisitas) dan geometri struktur. Menyelaraskan masalah dengan Tuhan Yang Maha Esa.
    2. Intention
    Memastikan struktur pada batang 1D dapat menahan beban. Jangan sampai tegangan melebihi elastisitas materialnya sehingga terjadi deformasi.
    3. Initial Thinking
    Merumuskan masalah. Displacement yang tidak linear menjadi alasan metode analisis yang digunakan berupa metode numerik.
    4. Idealization
    Menyederhanakan masalah dengan metode numerik. Menggunakan persamaan dasar hukum Hooke:
    (ฯƒ = E โ‹… ฯต) dan FEM untuk menghitung distribusi tegangan dan regangan secara numerik.
    5. Instruction Set
    Menerapkan langkah-langkah dari penyelesaian masalahnya, meliputi:
    – Menggambarkan free body diagram (FBD)
    – Mengaplikasikan rumus ฯƒ = E โ‹… ฯต
    – Menggunakan metode numerik FEM
    – Evaluasi hasil

  12. Selamat malam Pak DAI, perkenalkan saya Achmad Hussein dengan NPM 2306215066. Saya akan menjelaskan tentang penyelesaian soal tegangan pada struktur 1D dengan metode DAI5
    Dalam menyelesaikan studi sederhana tegangan pada struktur 1D dengan metode berarti kita tidak hanya fokus pada solusi teknis, tetapi juga memperhatikan kesadaran, niat, dan pendekatan yang lebih mendalam.
    1. Deep Awareness (of I)
    – Ilmu statika adalah alat untuk memahami keseimbangan dan kestabilan dalam teknik mesin.
    – merefleksikan tujuan kita dalam menyelesaikan masalah ini.
    2. Intention
    – Tentukan niat utama apakah hanya sekadar mendapatkan jawaban, atau benar-benar memahami konsepnya?
    – Jika memiliki niat dan motivasi yang kuat, kita akan lebih termotivasi untuk memahami dasar teori statika, bukan sekadar menghitung angka.
    3. Initial Thinking (about the Problem) โ€“ Memahami Masalah dengan Jelas
    – Identifikasi tipe struktur
    – Tentukan metode yang akan digunakan
    4. Idealization โ€“ Menyederhanakan Masalah dan Membangun Model Matematis
    – Buat asumsi untuk menyederhanakan perhitungan tanpa mengurangi akurasi.
    – Visualisasikan struktur dengan diagram free body diagram (FBD).
    5. Instruction Set โ€“ Implementasi dan Penyelesaian Perhitungan Setelah semua informasi dikumpulkan dan idealisasi dilakukan.
    1. Tulis permasalahan dalam sketsa yang lebih sederhana.
    2. Menentukan metode yang akan digunakan.
    3. Gunakan software jika perlu, seperti ANSYS
    4. Mengevaluasi kembali jawaban

  13. Selamat siang teman-teman semua perkenalkan nama saya Farras Palevi Ariyawan dengan NPM 2306223805. Dalam diskusi kali ini saya akan memberikan opini mengenai bagaimana metode analisis dan metode numerik menyelesaikan sebuah permasalahan sederhana tegangan pada struktur. Dalam metode analisis biasanya menghasilkan solusi eksak dalam bentuk matematis sedangkan untuk metode numerik biasanya menghasilkan solusi aproksimasi yang bergantung pada ketelitian perhitungan. Metode analisis sangat cocok untuk masalah yang sederhana dengan asumsi tertentu sedangkan matode numerik cocok untuk masalah kompleks yang tidak bisa diselesaikan secara analitis.

    hubungan penyelesaian permasalahan tegangan pada struktur 1D (beam) dengan framework DAI5 adalah sebagai berikut:

    1. deep awareness of i
    kesadaran diri kita terhadap permasalahan ini mencakup pemahaman kita mengenai sifat mekanis material seperti modulus elastisitas, perhitungan reaksi tumpuan, dll.

    2. intention
    kita harus mengetahui apa yang diselesaikan dalam permasalahan ini. Apakah ingin mengetahui reaksi tumpuan, perhitungan gaya dalam, ataupun distribusi tegangan? kita juga harus merefleksikan terhadap diri kita sendiri apakah dengan kita menyelesaikan permasalahan ini kita mendapat ilmu atau tidak.

    3. initial thinking
    Memahami permasalahan secara mendalam serta menentukan metode apa yang digunakan.

    4. idealization
    tahap ini mencakup penyederhanaan permasalahan struktur seperti membuat FBD lalu mangasumsikan bahwa struktur tersebut dalam kondisi statis.

    5. instruction set
    merancang langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan struktur. dalam permasalahan diatas langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menentukan reaksi tumpuan menggunakan persamaan kesetimbangan serta persamaan dasar tegangan dan regangan (jika batang tersebut elastis)

  14. Selamat siang Pak Dai, saya Muhammad Yazid Cakrawangsa izin memberi prompt tentang apa yang dijelaskan di pertemuan kemarin. Berikut langkah penyelesaian menggunakan konsep **DAI5**:

    1. **Deep Awareness**: Pahami bahwa ini tentang perbandingan metode numerik (Met-Num) dan analitis (Met-Analitis) pada tegangan struktur 1D.

    2. **Intention**: Tujuannya adalah menghitung tegangan, membandingkan \(A_a\) (analitis) dan \(A_n\) (numerik), serta menghitung error \(A_{error}\).

    3. **Initial-Thinking**: Identifikasi inti masalah: struktur 1D, fungsi \(f(x) = x\), dan perbedaan area antara metode.

    4. **Idealization**: Bayangkan hasil numerik mendekati hasil analitis dengan error minimal.

    5. **Instruction-Set**:
    – **Analitis**: Hitung \(A_a\) dengan integral dari \(f(x)\).
    – **Numerik**: Hitung \(A_n\) dengan aproksimasi numerik.
    – **Error**: \(A_{error} = A_a – A_n\).
    – Bandingkan hasil dan interpretasikan perbedaan.

  15. Selamat Siang semuanya, nama saya Dimas Rafa Pradhana dengan NPM 2306155413 akan memberikan pendapat saya mengenai penyelesaian soal menggunakan metode DAI5

    1. Deep Awareness of I
    Dengan melakukan analisis dan penyadaran diri mengenai kekuasaan Allah SWT, saya sadar bahwa setiap metode memiliki kelebihan dan keterbatasannya masing-masing. Dengan menyadari hal ini, kita menyelaraskan tujuan kita dengan salah satu penyelesaian yang tersedia dan memilihnya sebagai jalan untuk bertawakal kepada Allah SWt. Pada soal ini, penghitungan dari displacement dan regangan dalam sebuah struktur tidak bisa dilakukan secara analitik. Hal ini dapat terjadi karena nilai regangan dan displacement pada suatu struktur yang mengalami gaya dalam suatu titik akan berbeda. Oleh karena itu, digunakanlah metode numerik untuk penyelesaian soal ini.

    2. Intention
    Tujuan dari penyelesaian soal ini adalah:
    Menghitung regangan dan defleksi pada suatu struktur
    Menganalisis bagaimana reaksi sebuah struktur kantilever yang diberi tegangan.
    Memastikan apakah struktur tersebut aman dan tidak terjadi failure.

    3. Initial Thinking
    Mencari pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal. Secara simpel, pada langkah ini kita mencari variabel yang menjadi pengaruh dalam menyelesaikan ini. Misalnya seperti rumus tekanan yaitu F (gaya) dibagi dengan A (luas area). Nantinya untuk mencari nilai regangan dapat menggunakan Hookeโ€™s Law dan FEM (Finite Element Analysis) untuk menghitung metode Numerik.

    4. Idealisation
    Pada langkah ini, asumsi yang dibuat adalah sebagai berikut:
    Batang mengalami gaya aksial atau tarikan saja
    Material homogen dan elastis
    Distribusi tegangan adalah seragam dalam sepanjang batang
    Batang dibagi menjadi beberapa bagian untuk memudahkan penghitungan

    5. Instruction Set
    Langkah-langkah yang dapat diambil pada soal ini adalah:
    Menggambar FBD (Free Body Diagram)
    Menganalisis gaya dan variabel lain dalam penghitungan
    Menghitung tegangan, regangan menggunakan hookeโ€™s law
    Menghitung defleksi bagian
    Mengulangi dua proses di atas menggunakan FEM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *